1. Pengertian Takabur
Takabur yang biasa diartikan dengan
“kesombongan”, berarti sifat dan sikap merendahkan orang lain dan bisa menolak
al-haqq (kebenaran). Takabur juga berupa rasa kekaguman terhadap diri, sikap
suka membesar-besarkan dan menonjolkan diri. Takabur ini sendiri dicela oleh
al-Qur’an:
“Dan janganlah kamu memalingkan
mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi
dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri”. (QS. Luqman: 18)
Kekaguman terhadap diri bisa
berakibat timbulnya sikap sombong dan angkuh terhadap orang lain, dan
merendahkan serta meremehkan mereka dalam pergaulan. Dalam al-Qur’an banyak
terdapat ayat-ayat yang mencela ketakaburan orang-orang musyrik dan munafik
serta keengganan mereka untuk menerima kebenaran, karena rasa angkuh yang
mereka miliki.
2.Dalil naqli
A.Surat An-Nahl ayat 23 :
إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ
الْمُسْتَكْبِرِينَ
(سورة النحل: 23)
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong.”
Sombong ada dua macam, yaitu sombong
lahir (takabur zahir) dan sombong batin (takabur batin). Sombong lahir yaitu
perbuatan sombong yang dilakukan oleh anggota badan dan jelas terlihat. Sombong
batin yaitu sifat kesombongan di dalam jiwa atau hati yang tidak terlihat.
Rasulullah
saw menjelaskan, bahwa ada dua macam sifat yang merupakan himpunan dari sifat
sombong, yaitu menolak kebenaran dan menghina orang lain.
Sifat
orang yang sombong, ia senantiasa menolak kebenaran yang dianggapnya akan
merugikan dirinya dan menghina atau merendahkan orang lain. Orang yang sombong
sering lupa diri; siapa dia, dari mana, dan hendak ke mana ia sebenarnya.
Penyebab
seseorang dapat terjerumus ke dalam kesombongan, antara lain : keturunan,
kekayaan harta, kepandaian atau ilmu pengetahuan, kedudukan, kecantikan /
ketampanan, kekuatan tubuh.
وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ
إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ
طُولًا
Artinya :”Dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu
sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai
setinggi gunung.” (QS. Al-Isra’ 37)
Isi
kandungan :
a. Manusia tidak boleh berjalan atau berbuat
sombong di muka bumi.
b. Orang yang sombong tidak dapat menembus bumi dan
tidak akan sampai setinggi gunung (tidak mendapat hasil, tidak dapat menggapai
cita-cita)
C.an-nisa Ayat 36
sebagai berikut.
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ
إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي
الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ
وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالا
فَخُورًا (٣٦)
Artinya : sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang
ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang
dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, Ibnu sabil[295] dan hamba
sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri,
Orang yang takabur ibarat iblis yang bersikap takabur
terhadap Adam. Ketika Allah menyuruh iblis bersujud kepada Adam, Iblis menolak
karena merasa dirinya lebih mulia daripada Adam. Iblis merasa bahwa Adam hanya
di ciptaka dari tanah, sedangkan dirinya diciptakan dari api. Oleh karen itu,
manusia tidak boleh takabur (sombong). Takabur merupakan sifat yang dimiliki
oleh Iblis.
Takabur dibedakan menjdai dua macam, yaitu takabur lahiriah dan takabur
batiniah. Takabur lahiriah adalah takabur yang tampak dari amal perbuatan atau
gerak-gerik. Takabur batiniah adalah takabur yang tersembunyi di dalam hati.
Takabur adalah perbuatan yang sangat di benci
oleh Allah dan menghalangi seseorang masuk surga. Berkaitan dengan sikap
takabur tersebut, perhatikan firman Allah swt. Dan sabda Rasulullah saw.
berikut.
إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ (٢٣)
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.
D. H.R. muslim:131
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدِ
عَنِ النَّبِّيِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَيَدْخُلُ الْجَنَّةِ مَنْ
كَانَ فِيْ قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كَبْرٍ . رواه مسلم
Artinya:Dari badullah bin Mas’ud, dari nabi saw., “tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada seberat biji sawi kesombongan”. (H.R. muslim: 131)
Berdasarkan ayat dan hadits tersebut, di jelaskan
bahwa sikap takabur sangat terkutuk disisi Allah. Takabur dapat menutup hati
seseorang sehingga tidak mampu melihat kebenaran. Orang yang takabur sering tidak
mau menerima saran dan kritik dari orang lain. Hal itu disebabkan dirinya
merasa lebih pandai, besar, mulia, dan emnganggap orang lain kecil dan hina
sehingga dianggap tidak berhak menasihati ataupun memberi saran.
3. Hakikat Takabur
Sifat sombong dapat dikatakan
perangai di dalam jiwa yang menunjukkan kepuasan, kesenangan dan kecenderungan
kepada tingkatan (martabat) di atas orang lain yang dibohongi. Jadi, selain
menyangkut orang pertama, (yang menyombongkan diri), sifat ini juga melibatkan
orang kedua (yang dibohongi). Disinilah letak perbedaannya dengan sifat ujub
yang tidak memerlukan orang lain sebagai objek. Bahkan, andaikata di dunia ini
tidak ada orang, kecuali orang satu saja, kita dapat membayangkan bahwa ia
sangat mungkin bersifat ujub. Tetapi, tidak demikian dengan sifat sombong. Kita
tidak mungkin membayangkan terjadinya kesombongan tanpa keberadaan orang lain.
Jadi, hakikat kesombongan itu baru terwujud bila seseorang mendapat tiga
keyakinan di dalam dirinya, yaitu:
a. Ia melihat dirinya memiliki
martabat
b. Ia melihat pada diri orang lain
juga memiliki martabat
c. Bila ia menganggap martabatnya
lebih tinggi dari pada orang lain.
Apabila tiga keyakinan di atas
terdapat pada diri seseorang, berarti di dalam dirinya, telah tertanam sifat
sombong. Hatinya akan menjadi takabur. Karena hal itulah, dihatinya timbul rasa
gengsi, rasa berwibawa, juga kesenangan dan kecenderungan kepada yang
diyakininya sebagai sesuatu yang besar. Kewibawaan, perasaan besar,
kecenderungan kepada hal yang diyakini itulah perangai sifat sombong.
4.
Sebab-sebab dan Macam-macam Takabur
Sebab-sebab yang menjadikan
seseorang berlaku sombong (takabur) adalah merasa adanya kelebihan pada
dirinya. Seperti ilmu pengetahuan, amal dan ibadah, keturunan orang terhormat,
harta kekayaan, kekuatan fisik, kedudukan, kecantikan, ketampanan dan
sebagainya.
Dalam realitasnya,
takabur dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Takabur kepada Allah, yaitu
merasa dirinya lebih besar dan lebih hebat dari pada allah. seperti Fir’aun
yang mengaku sebagai Tuhan. Takabur ini yang terjelek
b. Takabur kepada Rasul-Nya,yaitu
merasa diri lebih baik dari pada rosullulah sehingga dia tidak mau menjalankan
sunah-sunah rosul seperti orang-orang Quraisy.
c. Takabur kepada sesamanya,yaitu
merasa dirinya sebagai orang paling sempurna dan orang lain tidak sebanding
dengannya
secara umum
takabur dapat di bedakan menjadi dua,yaitu :
1.takabur batini
Takabur batini adalah sikap takabur di dalam jiwa yang tidak terlihat dan
melekat di dalam hati.
2.takabur zahiri
Takabur zahiri adalah takabur yang dapat di lihat langsung dengan panca
indra
5. Hal-hal yang
Membangkitkan Takabur
Ada empat hal yang dapat
membangkitkan sifat takabur, diantaranya:
a. Sifat ujub
Sifat ini mewariskan keangkuhan di
dalam diri yang setiap saat bisa muncul ke permukaan berupa kesombongan lahir
dalam bentuk tindakan dan perilaku.
b. Sifat dendam
(hiqd)
Terkadang yang menyebabkan
kesombongan itu bukanlah sifat ujub, misalnya: orang yang menyombongkan dirinya
atas orang yang menganggap dirinya sederajat dengannya atau malah melebihinya.
Sering pula terjadi seseorang marah-marah karena persoalan lama yang
membekaskan dendam di hatinya.
c. Sifat hasad
(dengki)
Sifat ini melahirkan kebencian
terhadap orang yang didengkinya meskipun penyebab yang menimbulkan marah dan
dendamnya bukan berasal dari orang itu. Sifat hasad ini yang bercokol di dalam
diri mendorong untuk senantiasa bersikap angkuh terhadap orang lain.
d. Sifat riya’
Sifat ini biasanya dapat menarik
seseorang berperilaku sombong, sehingga terkadang terjadi perdebatan dengan
orang lain. Sifat sombong yang dibangkitkan oleh riya’ ini hanya muncul berada
di hadapan orang banyak.
6.ciri-ciri takabur
1.terlihat angkuh dan sombong
Penampilan fisik atau luarnya menunjukan sikap takabur
2.suka memalingkan wajah
3.suka membanggakan dirinya
4.selalu mengecilkan orang lain
5.sakit hati jika ada yang menyaingi
6.selalu ingin di puji
7. Cara Mengatasi dan Melenyapkan
Takabur
Takabur termasuk di antara
sifat-sifat yang sangat mencelakakan dan sulit untuk dihindari. Hukum
pemberantasannya adalah fardhu ‘ain bagi setiap individu.
Ada dua cara untuk
memberantas sifat ini, yaitu:
A. Dengan mencabut
batang pohonnya sampai ke akarnya yang menancap di hati.
Maksudnya: usaha ini tidak mungkin
berhasil dengan sempurna kecuali dengan mengintensifkan ketakwaan untuk
melenyapkan komponen dasarnya, dengan menempuh dua langkah, yaitu langkah
ilmiah dan langkah amaliah.
1) Langkah ilmiah adalah dengan cara
mengenali diri sendiri dengan kehinaannya, serta mengenali Tuhan dengan
keagungan dan kebesaran-Nya. Pada dasarnya dengan cara ini sudah cukup bagi
seseorang untuk menghilangkan sifat takabur pada dirinya.
2) Langkah amaliah adalah merupakan
bentuk praktis dalam menanggulangi sifat sombong, yakni tawadhu’ kepada Allah
melalui amal perbuatan dan kepada semua makhluk-Nya dengan senantiasa
berperilaku sebagaimana lazimnya orang-orang yang suka merendahkan diri.
B. Menangkal faktor
penyebab yang menjadikan seseorang berlaku sombong atas orang lain.
Cara yang kedua ini dilakukan dengan
cara memotong jalur tujuh sebab sombong, diantaranya:
1) Sombong karena keturunan, cara
mengatasinya ada 2 cara;
a) Karena yang dibanggakan orang ini adalah orang lain dan
kesempurnaannya, ada yang mengatakan bahwa orang seperti ini dianjurkan supaya
berpaling kepada dirinya sendiri.
b) Menyadari bahwa orang tuanya hanya diciptakan dari air mani yang
hina. Sedangkan asal mula keberadaan bangsanya adalah tercipta dari tanah.
2) Sombong karena kecantikan atau
ketampanan, cara mengatasinya: dengan melihat kepada dirinya sendiri yakni
kepada apa yang terkandung di dalam Tuhannya, bahwa hampir segala bagian
terdapat kotoran.
3) Sombong karena kekuatan fisiknya,
cara mengatasinya: menyadari bahwa dirinya selalu diintai oleh berbagai jenis
penyakit dan dihantui oleh cacat.
4) Sombong karena ilmunya, cara
mengatasinya: menyadari bahwa kesombongan ini hanya layak untuk Allah dan
menyadari bahwa hujah Allah SWT.
5) Sombong karena harta kekayaan,
cara mengatasinya: menyadari bahwa segala sesuatu yang dimiliki akan dilanda
perubahan dan kehancuran.
6) Sombong karena banyak penggemar,
cara mengatasinya: Menyadari bahwa semua itu merupakan kebodohan dan
kekeliruan.
7) Sombong karena banyak amal dan
ibadah, cara mengatasinya: memaksakan diri bersikap tawadhu’ terhadap semua
makhluk sambil menyadari bahwa dibalik sifat sombong terpendam bahaya yang
besar.
8.Akibat Negatif Takabur
·
Tidak
mau menerima kebenaran
·
Tidak
menyadari bahwa segala keberhasilan yang diperolehnya adalah karunia Allah
·
Menganggap
rendah pada orang lain
·
Setan
sudah menguasai dirinya
·
Tidak
pernah bersyukur kepada Allah
·
Dalam
pergaulan tidak disenangi oleh orang lain
·
Di
akhirat hanya di neraka tempatnya
·
Di murkai dan di benci oleh allah dan rausulnya
·
Tidak ada teman yang mau bersahabat
·
Timbul perpecahan antar sesama
·
Merusak sendi-sendi persatuan dan kesatuan
·
Tidak suka berbuat benar
·
Merugikan diri sendiri dan orang lain
·
Mudah tersinggung dan kufur terhadap allah
9.Contoh Perilaku Takabur
Untuk memberikan gambaran buruk akibat perilaku takabur, berikut dikemukakan
beberpa contoh mereka yang memiliki sikap takabur, seperti Qarun, Fir’aun, dan
Iblis.a.Kisah seorang Qarun
Qarun adalah orang yang sangat kaya. Konon,
menurut cerita, gudang kunci untuk menyimpan kekayaannya tidak mampu dipikul
oleh orang memiliki tenaga kuat.
Qarun merasa bahwa kekayaannya merupakan buah
hasil keringat dan kerja kerasnya sendiri, bukan karunia Allah. Apalagi, berkat
bantuan orang lain. Oleh karena itu, ia tidak pernah merasa perlu bersyukur
kepada Allah.
Akhir cerita, dengan kesombongan itulah, Qarun
mendapat azab dari Allah. Qarun beserta seluruh harta kekayaannya terbenam di
atas bumi. Kisah Qarun diterangkan dalam Al-Qur’an Surah al-Qasas Ayat 81.
فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ الأرْضَ فَمَا كَانَ لَهُ مِنْ فِئَةٍ
يَنْصُرُونَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُنْتَصِرِينَ (٨١)
Artinya : Maka Kami benamkanlah Karun beserta
rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang
menolongnya terhadap azab Allah. dan Tiadalah ia Termasuk orang-orang (yang
dapat) membela (dirinya).
b.Kisah Fir’aun
Fir’aun adalah gelar kehormatan bagi raja-raja
Mesir kuno. Fir’aun adalah salah seorang raja yang gagah berani. Ia sangat
berkuasa di negerinya. Kekuasaan yang mutlak padanya, menjadikan ia lupa diri.
Fir’aun mengaku dirinya tuhan. Ia memerintahkan kepada semua rakyatnya agar
menyembah kepadanya.
Fir’aun juga tidak segan-segan membunuh setiap
bayi yang lahir laki-laki. Hal itu dilakukan karena khawatir kekuasaan dan
kedudukannya akan tergantikan oleh orang lain. Karena kesombongannya itulah,
Allah memberikan azab kepada Fir’aundan para pengikutnya, yakni dditenggelamkan
ke dalam laut. Allah berfirman di dalam surah al_Baqarah Ayat 50.
وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَأَنْجَيْنَاكُمْ وَأَغْرَقْنَا
آلَ فِرْعَوْنَ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ (٥٠)
Artinya : dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami
selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir’aun) dan pengikut-pengikutnya sedang
kamu sendiri menyaksikan[47].
10.tanda-tanda takabur
Adapun tanda-tanda sikap takabur,
antara lain:
- Suka memuji diri, membanggakan diri dan hartanya,
ketampanan atau kecantikannya, juga ilmu dan kemampuannya;
- Merendahkan dan meremehkan orang lain, suka memalingkan
muka ketika bertemu dengan orang lain yang dikenalnya karena merasa lebih
mulia;
- Merasa dirinya paling mulia, paling besar, paling mampu
untuk bebuat sesuatu, sedangkan orang lain dianggap kecil, remeh, dan
hina;
- Congkak dalam perbuatan dan tingkah laku;
- Suka mencela dan membesar-besarkan kesalahan orang
lain.
Sikap takabur sangat berbahaya
karena tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga dapat berakibat buruk
bagi orang lain. Bahaya sikap takabur adalah sebagai berikut.
- Sikap takabur akan merusak tali silaturahmi dan tolong
menolong di antara sesama.
- Orang yang takabur akan hidup
sengsara di dunia dan di akhirat. Hal tersebut terlihat karena banyaknya
orang yang enggan bergaul dengannya (selama hidup di dunia). Di akhirat,
ia akan terhalang masuk surga.
- Karena orang yang takabur,
jiwanya akan statis. Ia tidak mau maju karena merasa dirinya sudah cukup
dan serba bercukupan. Orang seperti ini biasanya tertinggal oleh roda
kehidupan yang berkembang secara dimani
11.menghindari perilaku takabur
1. di lingkungan kgeluarga
A.saling
menghormati antar sesama keluarga
B.selalu
menerima kelebihan dan kekurangan anggota keluarga lain
C.tidak
merasa diri paling sempurna daripada yang lain
D.selalu
mendekatkan diri kepada allah
2. di lingkungan sekolah
A.menumbuhkan
sikap saling menghormati antar sesama anggota masyarakat sekolah
B.selalu
menerima kelebihan dan kekurangananggota masyarakat sekolah
c.mau
mendengarkan saran dan kritik dari yang lain
D.tidak
merasa diri paling sempurna daripada yang lain
E.selalu
mendekatkan dir kepada allah
3. di lingkungan masyarakat
A.saling
menghormati antar anggota masyarakat
B.selalu
menerima kelebihan dan kekurangan anggota masyarakat lain
C.mau
menerima saran dan kritik dari orang lain
D.tidak
merasa diri paling sempurna daripada yang lain
E.selalu
mendekatkan diri kepada allah
Secara umum cara menghindari sifat
takabur, yaitu :
1.mendekatkan diri kepada allah
2.menyadari akibat yang akan di timbulkan sifat takabur
3.mensyukuri nikmat allah
4.bersikap tawaduk (rendah hati)
5.saling menghormati kepada sesama
6.berlapang dada untuk menerima dan mengakui kelebihan
orang lain
7.memahami kekurangan diri sendiri
8.mau mendengarkan masukan dari yang lain
9.tidak merasa diri paling sempurna
10.mengendalikan diri dari emosi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar